Mengatasi IUGR: Cara Hindari Janin Terlambat Berkembang saat Hamil

Mengatasi IUGR: Cara Hindari Janin Terlambat Berkembang saat Hamil
Sumber :

Kabar Prima – Growth Restriction atau janin terlambat berkembang merupakan kondisi yang bisa mempengaruhi perkembangan bayi di dalam kandungan. Biasanya disebut juga sebagai Intrauterine Growth Restriction (IUGR), kondisi ini ditandai dengan ukuran janin yang lebih kecil dari rata-rata normal pada usia kehamilan tertentu. Untuk para calon ibu, penting mengetahui apa saja penyebab, gejala, risiko, dan cara mencegahnya.

Ada dua jenis IUGR:

1. IUGR Simetris atau Primer: Bayi memiliki tubuh yang sebanding dengan organ-organ dalam, tetapi tetap berukuran lebih kecil dibandingkan bayi normal seusianya.

2. IUGR Asimetris atau Sekunder: Berbeda dengan simetris, bayi dengan jenis asimetris biasanya memiliki kepala dan otak yang berukuran normal, namun bagian tubuh lainnya jauh lebih kecil.

Kondisi ini umumnya baru terlihat secara signifikan pada trimester ketiga dan bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Yuk, kita kupas lebih dalam tentang apa saja yang perlu diketahui.

Apa Saja Dampak Negatif IUGR?

IUGR dapat menyebabkan komplikasi selama kehamilan, persalinan, bahkan setelah kelahiran, seperti:

  • Jumlah sel darah merah sangat tinggi.
  • Hipoglikemia (gula darah rendah).
  • Berat badan lahir rendah (Low Birth Weight).
  • Sulit menjaga suhu tubuh.
  • Resistensi rendah terhadap infeksi.
  • Sulit menangani tekanan selama proses persalinan.
  • Turunnya kadar oksigen.
  • Skor Apgar yang rendah.
  • Inhalasi feses (meconium aspiration) saat masih di dalam rahim.

Gejala Janin Terlambat Berkembang

Tanda utama IUGR adalah ukuran janin yang tidak sesuai dengan usia kehamilan. Saat pemeriksaan medis, dokter akan mengukur rahim dan memastikan bahwa pertumbuhan janin sesuai standar. Namun, pengukuran awal sering kali harus dilanjutkan dengan tes lanjutan seperti USG untuk memastikan hasilnya akurat.

Apa Penyebab Utama IUGR?

Banyak faktor yang bisa menjadi pemicu IUGR, antara lain:

  • Kehamilan kembar, di mana plasenta kesulitan memberikan nutrisi cukup untuk semua bayi.
  • Preeklamsia, yaitu tekanan darah tinggi selama kehamilan yang menghambat aliran darah ke plasenta.
  • Infeksi tertentu seperti toksoplasma, cytomegalovirus, sifilis, atau rubela.
  • Oligohidramnios, yaitu jumlah cairan ketuban yang kurang sehingga mengganggu perkembangan janin.
  • Masalah pada plasenta, misalnya karena plasenta tidak berfungsi maksimal.
  • Kelainan tali pusat, seperti hanya memiliki satu arteri umbilikalis.
  • Kondisi kronis ibu hamil seperti diabetes, hipertensi, atau penyakit jantung.
  • Gaya hidup ibu, seperti merokok, konsumsi alkohol, atau kurangnya nutrisi.

Cara Mencegah Janin Terlambat Berkembang

Untuk meminimalkan risiko IUGR, beberapa langkah pencegahan bisa diterapkan:

  • Jadwalkan kontrol rutin kepada dokter agar deteksi dini potensi masalah kehamilan.
  • Perhatikan gerakan janin. Jika gerakan menurun atau berhenti sama sekali, segera hubungi dokter.
  • Seimbangkan pola makan agar janin mendapatkan gizi yang cukup.
  • Hindari rokok, alkohol, dan bahan kimia berbahaya lainnya.
  • Jagalah waktu istirahat yang cukup agar tubuh tetap sehat dan stres terkendali.
  • Rutin melakukan aktivitas fisik ringan yang aman bagi ibu hamil.

Jika ada indikasi atau kekhawatiran mengenai pertumbuhan janin, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan tenaga medis terpercaya, ya!


Cek info lifestyle, tips & trik sehari-hari, dan tren viral terkini di kabarprima.id. Cari rekomendasi film seru dan inspirasi gaya hidup modern hanya di Kabar Prima. Untuk kamu yang ingin update terus soal hiburan dan hal-hal kekinian, jangan lupa kunjungi kabarprima.id setiap hari!